Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby Dorong Kemandirian Perempuan Lewat Pelatihan Life Skill Massage dan Bekam

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Okt 2025 02:56 365 Banjarbaru Emas 2

BANJARBARUEMAS.COM — Komitmen Pemerintah Kota Banjarbaru dalam memperkuat peran perempuan kembali tampak nyata melalui pelaksanaan Wisuda Peserta Sekolah Pemberdayaan Perempuan Life Skill Massage dan Bekam Batch I dan II Tahun 2025, Senin (27/10/2025), di Aula Gawi Sabarataan.

Acara ini dihadiri oleh Asisten II Pemerintah Kota Banjarbaru mewakili Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, H. Riandy Hidayat. Dalam sambutannya, Riandy menegaskan pentingnya perempuan Banjarbaru memiliki daya tahan dan kemandirian ekonomi sebagai bagian dari pembangunan daerah yang inklusif.

“Wisuda ini bukan hanya menandai akhir dari proses belajar, tetapi juga awal dari perjalanan menuju kemandirian dan ketangguhan perempuan Banjarbaru,” ujarnya di hadapan puluhan peserta yang hadir bersama keluarga.

Menurutnya, perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan sosial dan ekonomi kota. Mereka tidak sekadar menjadi penopang rumah tangga, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya. “Pemberdayaan perempuan bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Melalui kegiatan seperti ini, kita membuka jalan bagi perempuan Banjarbaru untuk lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing,” tambahnya.

Sebanyak 40 peserta dari berbagai kelurahan di Banjarbaru resmi diwisuda setelah mengikuti pelatihan intensif keterampilan life skill massage dan bekam. Program ini digagas sebagai bentuk konkret dari visi Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby yang menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek penerima manfaat.

Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi lintas lembaga antara Pemerintah Kota Banjarbaru, Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, Perkumpulan Bekam Indonesia Pengda Kalimantan Selatan, serta Pondok Herbal Dokter Nabila. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan tidak cukup hanya dengan pelatihan keterampilan, tetapi harus didukung jejaring kelembagaan yang saling menguatkan.

“Model pelatihan seperti ini mencerminkan pendekatan pembangunan manusia berbasis keluarga yang diusung Pemerintah Kota Banjarbaru,” ujar Dewi, salah satu panitia penyelenggara. “Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarganya, dan pada akhirnya memperkuat ketahanan sosial masyarakat.”

Setelah melalui tahapan pelatihan keterampilan teknis, Sekolah Pemberdayaan Perempuan kini memasuki fase lanjutan: Kelas Business Marketing dan Financing. Pada tahap ini, peserta akan belajar strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga simulasi perencanaan usaha sederhana. Pendekatan ini menandai transisi penting dari skill-based training menuju entrepreneurship-based empowerment, menjadikan perempuan bukan hanya pekerja terampil, tetapi juga calon wirausaha tangguh.

Program ini selaras dengan misi besar Wali Kota Erna Lisa Halaby untuk menjadikan Banjarbaru sebagai kota dengan sumber daya manusia unggul dan mandiri. Di bawah kepemimpinannya, pemberdayaan perempuan merupakan wujud investasi sosial jangka panjang.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta dan pesan agar ilmu yang diperoleh tidak berhenti pada pelatihan, tetapi berkembang menjadi sumber penghidupan berkelanjutan. “Perempuan Banjarbaru bukan sekadar penerima manfaat, mereka kini menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan komunitas,” tutup Riandy dengan penuh optimisme.(be)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA