Produk UMKM Banjarbaru Curi Perhatian di Ajang Internasional Trade Expo Indonesia 2025

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Okt 2025 01:22 101 Yopi

BANJARBARUEMAS.COM – Produk-produk unggulan dari pelaku UMKM Kota Banjarbaru kembali menunjukkan pesonanya di panggung nasional. Dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (15/10/2025), stan Pemerintah Kota Banjarbaru bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarbaru menjadi salah satu yang paling ramai diserbu pengunjung.

Dua pelaku UMKM yang dihadirkan langsung oleh Dekranasda Banjarbaru, yakni Heldawati dari UMKM Mama Dildan dan Siti Mariyana dari UMKM Kerajinan Purun Al-Firdaus, tampil percaya diri memamerkan hasil karya terbaik mereka. Di bawah pendampingan Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru, Hj. Ririen Kartika Rini, berbagai produk unggulan khas Banjarbaru seperti kain sasirangan, kerajinan purun, dan olahan ikan lokal diperkenalkan dengan cara yang elegan dan edukatif kepada buyer dalam maupun luar negeri.

Salah satu pengunjung asal Sabah, Malaysia, Joanne, mengaku terpikat oleh pesona sasirangan Banjarbaru.

“Sasirangan dari Banjarbaru ini memiliki warna yang menarik dan motif yang unik. Saya suka karena terlihat berbeda dibandingkan daerah lain,” ujarnya, seraya memegang sehelai kain berwarna ungu keemasan.

Kemeriahan stan Banjarbaru juga sempat menarik perhatian sejumlah tamu penting, seperti Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Dyah Roro Esti, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Hasnuryadi Sulaiman, serta Hj. Fitriyana, istri Wakil Bupati Tanah Bumbu. Kehadiran mereka menjadi penanda bahwa produk-produk UMKM Banjarbaru kini diakui di level nasional bahkan internasional.

Kisah sukses para pelaku UMKM Banjarbaru bermula dari dapur rumah dan tangan-tangan terampil yang sabar. Heldawati, misalnya, memulai Mama Dildan sejak tahun 2016 hanya dari keinginan sederhana: membawa oleh-oleh ikan sapat pedas untuk kerabat di Pulau Jawa. Tak disangka, cita rasanya justru menjadi pintu rezeki. Kini, Mama Dildan dikenal dengan berbagai produk olahan ikan seperti Saprinyah (ikan sapat kering renyah), Salunyah (ikan saluang goreng renyah), Saltung (ikan saluang tepung), dan Telamas (ikan asin telang asam manis pedas).

Sementara itu, Pelangi Al-Firdaus, karya Siti Mariyana, tumbuh di Kampung Purun Palam Banjarbaru. Ia memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar tetap produktif tanpa meninggalkan keluarga. Dari tangan mereka lahirlah tas, dompet, clutch, kotak tisu, hingga berbagai produk anyaman purun yang elegan dan ramah lingkungan.

Kehadiran UMKM Banjarbaru di TEI 2025 tak sekadar memasarkan produk, tetapi juga membawa pesan kuat tentang kemandirian ekonomi lokal, pemberdayaan perempuan, dan inovasi berbasis kearifan daerah.(be)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA