BANJARBARUEMAS.COM — Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, kembali menegaskan komitmen pemerintahannya dalam membangun kota yang tangguh terhadap banjir dan ramah lingkungan. Hal itu diwujudkan melalui peresmian Kolam Retensi Guntung Jingah di Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Sabtu (11/10/2025).
Kolam retensi ini menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir perkotaan yang terintegrasi dengan konsep urban resilience atau ketahanan kota terhadap perubahan iklim. Di tengah meningkatnya curah hujan ekstrem akibat perubahan iklim global, langkah ini dianggap sebagai inovasi penting dalam menjaga keberlanjutan tata air Banjarbaru.
“Kolam retensi ini bukan hanya menampung sementara aliran air hujan dari lingkungan sekitar, tetapi juga menjadi tempat resapan alami yang membantu menyeimbangkan siklus air tanah, Semoga kolam retensi ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar, menjadi sarana pengendali banjir yang efektif, serta mendukung kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan melalui budidaya ikan yang berkelanjutan.” ujar Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby dalam sambutannya. Ia menambahkan, fasilitas tersebut dilengkapi dengan taman dan jogging track yang diharapkan menjadi ruang publik hijau bagi warga untuk beraktivitas dan berinteraksi sosial.
Pembangunan kolam ini dilaksanakan pada Mei 2025 dan selesai lebih cepat dari jadwal, yakni pada 29 September 2025, dengan nilai kontrak Rp2,6 miliar melalui APBD Kota Banjarbaru Tahun Anggaran 2025. Luas lahan mencapai 4.117 meter persegi, dengan area tampungan air 2.161 meter persegi dan kedalaman 4 meter, mampu menampung hingga 5.813 meter kubik air. Kolam ini menerima aliran dari tiga saluran utama, yakni Jalan Sukarelawan, Jalan Al Manar, dan Jalan Pondok Sejahtera (RT 45).
Teknologi yang digunakan pun memperhatikan prinsip keberlanjutan. Jogging track sepanjang 148 meter dibangun dengan material biotek, kerikil, dan beton porus yang memungkinkan air hujan meresap langsung ke dalam tanah. Desain ini tidak hanya memperindah lanskap, tetapi juga menjadi solusi ekologis untuk mengurangi limpasan air.
Sebagai penanda dimulainya pemanfaatan kolam retensi, Wali Kota Banjarbaru bersama unsur Forkopimda menaburkan benih ikan ke dalam kolam, menandakan sinergi antara aspek lingkungan, rekreasi, dan pemberdayaan masyarakat. “Mari kita manfaatkan dan jaga bersama fasilitas ini. Kolam ini adalah milik warga, simbol kerja sama kita dalam menjaga Banjarbaru yang elok dan tangguh terhadap bencana,” pesan Lisa.
Kolam Retensi Guntung Jingah menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur bisa berpadu dengan kepedulian lingkungan. Pemerintah Kota Banjarbaru menargetkan model serupa dapat dikembangkan di beberapa titik rawan genangan lainnya sebagai bagian dari rencana besar pengendalian banjir jangka panjang.(be)
🌿 Ajakan untuk Warga 🌿
Mari kita jadikan Kolam Retensi Guntung Jingah sebagai simbol kebanggaan bersama, kita jaga kebersihannya, rawat lingkungannya, dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya, ketika warga ikut menjaga, Banjarbaru akan semakin tangguh menghadapi banjir — sekaligus makin nyaman untuk kita tinggali bersama. Bagi warga yang menerima informasi ini, ayo sebarkan kabar baik ini kepada tetangga dan komunitas sekitar. Semakin banyak yang tahu, semakin kuat pula semangat kita menjaga Banjarbaru tetap elok, maju, adil dan sejahtera bagi semua.
254
Tidak ada komentar