BANJARBARUEMAS.COM – Setelah hampir empat bulan menjadi titik padat akibat proyek pembangunan, arus lalu lintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 31,6 Banjarbaru akhirnya kembali normal. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalsel, secara resmi mengumumkan pembukaan kembali Jembatan Sungai Ulin mulai Sabtu, 1 November 2025.
Kepastian tersebut tertuang dalam Surat BPJN Kalimantan Selatan Nomor PW.04.01-Bpjn13.6.1/232 tertanggal 30 Oktober 2025 perihal Permohonan Normalisasi Arus Lalu Lintas Jalan A. Yani Km. 31,6. Surat itu ditujukan kepada Kapolres Banjarbaru dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pekerjaan penggantian Jembatan Sungai Ulin telah memasuki tahap akhir penyelesaian, sehingga pengalihan arus kendaraan yang diberlakukan sejak pertengahan Juli 2025 dapat dihentikan dan arus lalu lintas dinormalisasi kembali.
Langkah normalisasi ini menjadi penanda bahwa pekerjaan infrastruktur strategis nasional tersebut berjalan sesuai rencana bahkan lebih cepat dari jadwal semula. Proyek jembatan yang dikerjakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalsel ini semula dijadwalkan tuntas pada Desember 2025, namun berkat percepatan pelaksanaan dan koordinasi intensif, penyelesaiannya berhasil dicapai sebulan lebih awal.
Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, sejak awal menunjukkan perhatian besar terhadap proyek ini. Ia beberapa kali turun langsung meninjau perkembangan di lapangan, memastikan pekerjaan tidak hanya selesai tepat waktu tetapi juga memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Kami meminta agar proyek pembangunan jembatan ini rampung sesuai target sehingga aktivitas lalu lintas barang dan penumpang bisa kembali lancar,” ujar Lisa saat meninjau lokasi proyek beberapa waktu lalu.
Menurut Lisa, proyek tersebut memiliki nilai strategis tinggi karena Jembatan Sungai Ulin merupakan penghubung utama menuju pusat Kota Banjarbaru dari arah Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. “Kita tahu, jembatan ini adalah nadi transportasi warga dan jalur logistik. Karena itu, percepatan penyelesaiannya menjadi kebutuhan mendesak bagi ekonomi lokal,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Banjarbaru pun tidak tinggal diam. Melalui koordinasi lintas sektor antara kecamatan, kelurahan, serta dinas terkait, dilakukan pendekatan sosial kepada warga dan pelaku usaha yang terdampak selama masa pembangunan.
“Camat dan lurah kami minta untuk aktif menyapa warga, memastikan agar aktivitas ekonomi tidak berhenti. Kita ingin semua berjalan selaras antara pembangunan dan kehidupan warga,” tegas Lisa.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Proyek Jembatan Kilometer 31, Bustanul Arifin, mengungkapkan bahwa proses percepatan pembangunan dilakukan dengan penambahan jam kerja dan optimalisasi tenaga teknis di lapangan.
“Pekerjaan semestinya selesai Desember, namun berkat dukungan BPJN, pemerintah kota, dan warga sekitar, kami berupaya keras agar rampung pada November,” ujarnya.
Menurut Bustanul, selama proses pembangunan, pihak pelaksana menghadapi tiga tantangan utama: teknis, sosial, dan ekonomi. “Kami sempat menghadapi kendala pada struktur bawah jembatan akibat elevasi tanah dan curah hujan tinggi. Namun semua persoalan telah diselesaikan melalui koordinasi rutin dengan pihak pemerintah daerah dan masyarakat terdampak,” ujarnya menambahkan.
Sejak pertengahan Juli, pengalihan arus dilakukan melalui jalur alternatif dalam kota yang membuat kepadatan lalu lintas meningkat, terutama pada jam kerja pagi dan sore. Kini, dengan dibukanya kembali jembatan tersebut, diharapkan arus kendaraan dari Banjarmasin ke Banjarbaru dan sebaliknya akan kembali lancar dan efisien.
Pembukaan kembali jembatan ini juga menjadi bukti nyata dari sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. BPJN Kalsel sebagai pelaksana proyek menunjukkan komitmen terhadap ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan, sementara Pemkot Banjarbaru menyiapkan dukungan sosial dan administratif agar proyek berjalan tanpa konflik.
Kini, dengan jembatan baru yang lebih kokoh dan aman, warga Banjarbaru dan pengguna jalan nasional dapat kembali menikmati perjalanan yang lancar di koridor utama ekonomi Kalimantan Selatan tersebut.
Sebagai langkah lanjutan, Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Banjarbaru akan melakukan pemantauan arus kendaraan selama masa awal normalisasi untuk memastikan transisi berjalan tertib dan aman. Warga diminta tetap berhati-hati, terutama pada malam hari ketika kondisi lalu lintas masih dalam penyesuaian.(be)
483
Tidak ada komentar