BANJARBARUEMAS.COM — Pemerintah Kota Banjarbaru kembali menggelar acara silaturahmi dengan masyarakat dalam rangka ekspose kinerja 10 hari kepemimpinan Wali Kota Hj Erna Lisa Halaby dan Wakil Wali Kota, Wartono di Komplek Wella Mandiri Landasan Ulin, Minggu (12/10/2025) malam.
Hadir dalam kesempatan itu adalah Wakil Wali Kota Wartono dan sejumlah pejabat Pemko Banjarbaru.
Ada hal yang menarik pada acara tersebut, selain disambut dengan berbahai macam pertunjukan ribuan orang hadir memadati lokasi kegiatan.
Salah satu uang cukup unik adalah penyampaian berbagai permasalahan yang terjadi di wilayah RW 03 Mandiri, Banjarbaru, para pengurus RT bersama Ketua RT dari beberapa lingkungan melakukan identivikasi dan penyusunan laporan kepada Wali Kota Banjarbaru.
Dengan gaya teaterikal yang menggelitik
Sekretaris RW 03 Wella Mandiri, Ferry dan beberapa rekan menyampaikan beberapa hal kendala yang selama ini menjadi tantangan bagi warga setempat dan berharap adanya perhatian serta tindak lanjut dari pemerintah kota.
Ferry mewakili para pengurus RT 03 dan Ketua RT 11 hingga RT 15, menyampaikan secara rinci beberapa masalah yang dianggap krusial dan membutuhkan penanganan segera.
Dari hasil pemetaan, ditemukan enam permasalahan utama yang selama ini mengganggu kenyamanan dan keamanan warga.
Permasalahan pertama yang diangkat adalah kemacetan lalu lintas di beberapa titik strategis, terutama di pertigaan depan gapura komplek Wella Mandiri.
Kondisi jalan yang menyempit disertai dengan rambu lalu lintas yang kurang jelas dan lampu lalu lintas kedip kuning yang justru terpasang setelah area penyempitan, dinilai berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Warga berharap agar pemerintah dapat menambah rambu-rambu peringatan serta menempatkan lampu kedip kuning sebelum memasuki jalan menyempit agar konsentrasi pengendara lebih terjaga.
Selanjutnya, masalah banjir menjadi sorotan utama kedua. Kondisi drainase di RW 03 ternyata tidak memadai; ada yang belum dibangun sama sekali, ada yang rusak, serta ada yang fungsinya sudah tidak mampu menampung volume air saat hujan deras.
Hal ini menyebabkan genangan air yang sering kali masuk ke area pemukiman warga, khususnya di RT 11, 14, dan 15. Selain itu, pendangkalan parit akibat endapan sampah dan material lain menghambat aliran air, memperparah kondisi banjir di beberapa RT.
Masalah berikutnya adalah kerusakan drainase akibat longsor dan pengikisan tanah yang semakin merusak infrastruktur jalan, terutama di RT 12, 13, dan 14.
Air yang mengalir deras tanpa adanya siring pelindung menyebabkan penggerusan yang sampai merusak aspal jalan.
Selain itu, warga juga menyampaikan keluhan terkait minimnya penerangan jalan umum di wilayah RT 13.
Belum adanya tiang penerangan membuat aktivitas warga pada malam hari menjadi kurang nyaman dan berisiko.
Permasalahan terakhir yang disampaikan adalah terkait administrasi dan kepemilikan fasilitas umum.
Warga RW 03 Mandiri mengaku kesulitan dalam mengakses salinan sertifikat fasilitas umum seperti ruang terbuka hijau (RTH), mushola, dan fasilitas di poros jalan.
“Dokumen ini sangat diperlukan untuk berbagai keperluan administrasi, termasuk pengajuan program pemerintah yang mensyaratkan dokumen tersebut,” teranh Ferry.
Ferry juga mengungkapkan pemahaman warga bahwa solusi atas permasalahan ini tidak akan terjadi dalam waktu singkat dan memerlukan proses bertahap. Namun, ia yakin pemerintah Kota Banjarbaru tetap berkomitmen menyelesaikan persoalan ini sesuai rencana pembangunan yang ada.
“Salam optimis menuju Banjarbaru yang lebih baik,” tutupnya.
Setelah penyampaian tersebut, perwakilan warga menyerahkan proposal resmi kepada Pemerintah Kota Banjarbaru, yang ditwrima Wakil Wali Kota, Wartono.
Ia berharap menjadi bahan kajian dan langkah nyata dalam memperbaiki kondisi wilayah Wella Mandiri.(be)
Tidak ada komentar