BANJARBARUEMAS.COM – Ada suasana yang berbeda di Stand Kota Banjarbaru pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis (16/10/2025). Di tengah keramaian ribuan pengunjung dan buyer internasional, Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby hadir langsung bersama Ketua TP PKK Kota Banjarbaru H. Riandy Hidayat memberikan dukungan penuh kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarbaru.
Kehadiran Wali Kota Bersama Ketua TP PKK Kota menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam mengantarkan produk lokal menuju panggung global. Dalam pameran berskala internasional yang diikuti 1.619 peserta dan 8.045 buyer dari 130 negara, Banjarbaru menjadi salah satu daerah yang tampil menonjol dengan kekayaan warisan budaya dan inovasi produk yang memikat.
Partisipasi Banjarbaru di TEI 2025 merupakan hasil sinergi antara Dekranasda, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja. Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan bagaimana pemerintah daerah menghadirkan ekosistem yang mendukung UMKM untuk naik kelas—mulai dari produksi, kurasi, hingga promosi berstandar ekspor.
Dua pelaku UMKM unggulan, Heldawati dari UMKM Mama Dildan dan Siti Mariyana dari Kerajinan Purun Al-Firdaus, tampil percaya diri memperkenalkan karya mereka di hadapan buyer luar negeri. Produk khas Banjarbaru seperti kain Sasirangan, kerajinan purun, dan olahan ikan lokal dipamerkan dengan gaya elegan dan edukatif, di bawah pendampingan Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru, Hj. Ririen Kartika Rini.
“Peluang pasar global untuk Kota Banjarbaru sangat cerah,” ujar Wali Kota Erna Lisa Halaby ketika dimintai pandangan tentang masa depan UMKM Banjarbaru. “Keunikan dan kualitas produk kita telah menarik perhatian serius buyer dari Chili, Vietnam, Korea, Brunei Darussalam, Australia, Thailand, hingga Bangladesh. Ini bukti bahwa produk lokal Banjarbaru mampu bersaing di kancah global.”
Lisa menyebut, “Peluang kita bukan lagi sekadar mimpi, tapi sudah di depan mata. Produk kita, khususnya Sasirangan dan Purun, telah menjadi primadona. Ini momentum emas untuk mengubah showcase di TEI menjadi kontrak ekspor nyata.”
Untuk memastikan UMKM Banjarbaru benar-benar siap bersaing di pasar internasional, Pemkot Banjarbaru menerapkan strategi berlapis. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas produk, perlindungan hukum, dan profesionalisasi tampilan.
“Pemkot fokus pada pelatihan standar ekspor dan mempercepat pendaftaran Kekayaan Intelektual (KI), termasuk merek kolektif. Produk harus dilindungi agar aman dan dihargai di pasar internasional,” jelas Wali Kota.
Ia menambahkan, Banjarbaru kini telah memiliki Rumah Kemasan gratis untuk membantu UMKM menghasilkan kemasan berstandar ekspor serta Dekranasda Creative Hub sebagai pusat kurasi, inovasi, dan promosi berbasis digital. “Inilah kunci agar produk kita tampil profesional dan menawan,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot juga aktif menyelenggarakan pendampingan dan sosialisasi ekspor, membekali UMKM dengan pemahaman teknis agar siap bertransaksi langsung dengan pembeli luar negeri.
Menurut Wali Kota Lisa, keberhasilan produk lokal menembus pasar global tidak bisa hanya bertumpu pada individu pelaku usaha. “Kolaborasi antara Pemerintah, Dekranasda, dan pelaku UMKM adalah mutlak penting. Pemerintah memfasilitasi, Dekranasda mengkurasi dan mempromosikan nilai budaya, sementara UMKM menjadi motor inovasi. Sinergi ini memastikan semua langkah terkoordinasi, dari penciptaan produk hingga penjualan global,” ujarnya.
Ia menutup dengan pesan penuh semangat kepada para pelaku UMKM Banjarbaru:
“Kualitas produk kita sudah diakui dunia. Sekarang saatnya kolaborasi, manfaatkan semua fasilitas dari Pemko, dan ubah hasil pameran ini menjadi kontrak ekspor nyata. Kita tidak hanya menjual produk, kita menjual identitas dan kebanggaan Banjarbaru di panggung global. Yakinlah, UMKM naik kelas, Banjarbaru Emas!”
Banjarbaru di Tengah Gelombang Ekspor Nasional
TEI 2025, yang dibuka sehari sebelumnya oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries”. Ajang ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli internasional serta memperluas jangkauan ekspor nasional.
Tahun ini, TEI menargetkan transaksi senilai 16,5 miliar dollar AS (Rp 273 triliun), naik dari capaian tahun sebelumnya sebesar 14,5 miliar dollar AS. “TEI menjadi wujud nyata pelaksanaan Astacita Presiden dalam memperkuat hilirisasi dan industrialisasi nasional, serta memperluas peran Indonesia dalam rantai pasok global menuju Indonesia Emas,” ujar Mendag.
Sepanjang Januari–Agustus 2025, nilai ekspor Indonesia telah mencapai 185,13 miliar dollar AS, meningkat 7,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Di tengah geliat nasional itu, Banjarbaru tampil sebagai contoh daerah yang berhasil memadukan budaya, inovasi, dan strategi ekonomi. Keikutsertaan Banjarbaru dalam TEI selain melakukan promosi produk umkm local juga bagian dari diplomasi ekonomi kreatif berbasis identitas lokal—sebuah langkah kecil yang dapat membawa Banjarbaru menuju cita-cita besar: menjadi kota yang berperan aktif dalam rantai pasok global.(be)
118
Tidak ada komentar