BANJARBARUEMAS.COM – Di tengah dinamika keuangan nasional yang menuntut efisiensi dan transparansi, Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby menempuh langkah yang jarang dilakukan kepala daerah lain: ia memilih bersilaturahim langsung dengan pengambil kebijakan di pusat.
Pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Jakarta, Wali Kota Lisa melakukan koordinasi dan konsultasi ke Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah (Ditjen Bina Keuda), Kementerian Dalam Negeri. Di sana, ia diterima oleh Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Simon Saimima.
Langkah ini bukan sekadar kunjungan kerja biasa. Dalam pandangan Lisa, silaturahim anggaran adalah strategi kepemimpinan: membangun komunikasi langsung, memperkuat sinergi, dan memastikan Banjarbaru memiliki arah pengelolaan keuangan yang solid, akuntabel, serta berorientasi pada kesejahteraan warga. Ia paham betul, dalam tata kelola pemerintahan modern, transparansi dan kolaborasi adalah mata uang kepercayaan.
“Dengan silaturahim yang dilakukan, terjalin sinergi yang kuat dan solid dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel,” ujar Lisa, menegaskan bahwa dialog langsung dengan pemerintah pusat adalah bagian dari tanggung jawab moral untuk memastikan setiap rupiah anggaran daerah bekerja bagi rakyat Banjarbaru.
Langkah yang diambil Wali Kota Lisa selaras dengan semangat reformasi pengelolaan keuangan daerah yang tengah digalakkan pemerintah pusat. Melalui Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri memiliki mandat untuk merumuskan kebijakan, memberikan bimbingan teknis, serta memantau pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan di daerah.
Koordinasi Banjarbaru dengan Ditjen Keuangan Daerah menjadi sangat strategis, mengingat pengelolaan anggaran yang baik tidak berhenti pada penyusunan dokumen APBD. Ia meliputi seluruh siklus: perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan evaluasi. Dengan koordinasi yang kuat, Banjarbaru berupaya memastikan setiap tahapan dijalankan sesuai prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
Akuntabilitas keuangan bukan semata soal laporan keuangan yang rapi. Ia adalah cermin karakter pemerintahan. Ketika keuangan daerah dikelola dengan disiplin, dampaknya berlapis: efisiensi meningkat, potensi penyimpangan menurun, dan kepercayaan publik tumbuh. Masyarakat pun merasakan langsung manfaatnya melalui pelayanan publik yang lebih baik dan pembangunan yang tepat sasaran.
Upaya yang dilakukan Wali Kota Lisa bisa dimaknai agar anggaran bukan sekadar angka, melainkan bentuk cinta Kota kepada Warganya. Bagi Lisa, cinta itu diterjemahkan dalam keberanian untuk membuka ruang dialog, memperkuat pengawasan, dan mengedepankan integritas dalam setiap proses pengelolaan anggaran daerah.
Dalam konteks Banjarbaru, hal ini berarti memastikan dana publik digunakan seefisien mungkin untuk program prioritas: pendidikan anak, kesehatan ibu, kebersihan kota, hingga penguatan ekonomi masyarakat. Tidak ada ruang untuk pemborosan, apalagi penyimpangan.
Ketika pemerintah daerah transparan, masyarakat pun ikut terlibat. Kepercayaan publik tumbuh, partisipasi meningkat, dan ruang pengawasan menjadi terbuka. Inilah bentuk good governance yang sesungguhnya: ketika keuangan daerah tidak hanya dikelola dengan benar, tetapi juga dengan hati.
Silaturahim ke Ditjen Keuangan Daerah bukanlah langkah tunggal, melainkan bagian dari strategi besar menuju Banjarbaru Emas — kota yang modern, tertib administrasi, dan unggul dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam era keterbukaan informasi, keberanian seorang kepala daerah untuk mendatangi langsung lembaga pembina keuangan pusat adalah sinyal kuat: Banjarbaru ingin naik kelas. Ia ingin menjadi kota yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga kokoh dalam akuntabilitas dan kepercayaan publik.
Dari Jakarta, Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby membawa pulang bukan hanya hasil koordinasi, tetapi juga semangat baru: bahwa pengelolaan anggaran yang berintegritas adalah fondasi bagi kemajuan kota. Dan dalam setiap langkah kecil menuju keterbukaan itu, Banjarbaru sedang belajar menjadi kota yang tumbuh — bukan karena besar atau kecilnya anggaran, tetapi karena bersih niat dan kuat komitmennya. (be)
313
Tidak ada komentar