Hj Erna Lisa Halaby, Kepala Daerah Pertama di Kalsel yang Berani Ekspose 100 Hari dengan “Before–After”

waktu baca 3 menit
Jumat, 3 Okt 2025 06:56 421 Banjarbaru Emas

BANJARBARUEMAS.COM — Tidak banyak kepala daerah berani membuat janji dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Namun, Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby memilih langkah berbeda. Sejak awal menjabat, ia bersama Wakil Wali Kota Wartono berkomitmen meluncurkan 21 program prioritas dan berani mengekspose hasilnya dengan dokumentasi “before–after”.

Senin, 29 September 2025, tepat 100 hari kepemimpinan Lisa genap berjalan. Dalam kurun waktu singkat itu, publik telah melihat sejumlah program infrastruktur dan sosial bergulir. Di antaranya normalisasi drainase, perbaikan jalan lingkungan, penataan kabel semrawut di Jalan Panglima Batur dan Jalan RO Ulin, hingga program perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga miskin serta masyarakat terdampak pembangunan.

“Semua program sudah berjalan sesuai rencana. Kita akan publish hasilnya agar masyarakat bisa membandingkan kondisi sebelum dan sesudah. Pemerintah tidak hanya menginstruksikan, tapi hadir langsung di lapangan,” ujar Lisa.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan transparansi, karena publik dapat menilai dengan mata kepala sendiri. Dokumentasi before–after bukan hanya data teknis, melainkan bukti konkret bahwa janji kerja bisa diwujudkan dalam hitungan bulan.
Untuk memperkuat komunikasi dengan masyarakat, Pemerintah Kota Banjarbaru akan menggelar agenda “Silaturahmi Wali Kota dan Wakil Wali Kota” di lima kecamatan. Acara akan berlangsung secara bertahap pada 3, 7, 10, 14, dan 17 Oktober 2025, setiap pukul 20.00 Wita, dengan lokasi berbeda di tiap kecamatan.

Rangkaian silaturahmi ini diawali hari ini, Jumat (3/10/2025) di Kecamatan Liang Anggang, tepatnya di Jalan Rahmat, Kampung Baru, Landasan Ulin Utara.

Pj Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Sirajoni, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah momentum penting bagi pemerintah kota. “Pesan yang kita ingin capai adalah memastikan capaian itu tersampaikan. Karena ini sudah tahap finalisasi, idealnya pelaksanaan benar-benar siap, tidak ada lagi perubahan,” ucapnya.

Sebelum silaturahmi digelar, Lisa telah lebih dulu memaparkan capaian 100 hari kepada pimpinan redaksi media cetak dan wartawan di Banjarbaru. Dari pertemuan itu muncul fakta menarik: langkah Lisa adalah yang pertama kali dilakukan kepala daerah di Kalimantan Selatan.

Biasanya, kepala daerah lebih memilih menunggu laporan tahunan atau bahkan akhir periode. Lisa justru menampilkan “rapor awal” hanya dalam 100 hari pertama, lengkap dengan bukti visual. Hal ini sekaligus membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut menilai capaian pemerintah kota sejak dini.
Keberanian Lisa mendapat apresiasi luas. Publik menilai, cara ini menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam membangun tradisi baru: keterbukaan dan akuntabilitas. Dokumentasi before–after bukan sekadar laporan teknis, tetapi simbol transparansi bahwa janji kerja benar-benar diwujudkan.
Langkah yang dilakukan Lisa merupakan bentuk keberanian politik. Janji 100 hari dianggap oleh banyak kepala daerah sebagai beban, namun Lisa menjadikannya komitmen. Dengan membuka hasil kerja ke publik, ia sekaligus membangun kontrak sosial baru: pemerintah bekerja dengan target jelas, sementara masyarakat menjadi saksi sekaligus pengawas.

Banjarbaru kini sedang menegakkan tradisi baru: pemerintahan yang transparan, berani dipertanggungjawabkan, dan tumbuh dari kepercayaan warganya. Dengan keberanian membuka rapor 100 hari, Wali Kota Lisa telah mengirim pesan jelas bahwa Banjarbaru bergerak menuju masa depan yang lebih elok, maju, adil, dan sejahtera—dengan kepemimpinan yang bisa dipercaya.(be)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA